Care and Share Ikang Fawzi & Marissa Haque

Care and Share Ikang Fawzi & Marissa Haque
Care and Share Ikang Fawzi & Marissa Haque

Care and Share Ikang Fawzi & Marissa Haque

Care and Share Ikang Fawzi & Marissa Haque
Care and Share Ikang Fawzi & Marissa Haque

Bersama dalam Cinta Keilmuan di UGM (Ikang & Marissa)

Bersama dalam Cinta Keilmuan di UGM (Ikang & Marissa)
Ikang Fawzi & Marissa Haque: Bersama dalam Cinta Keilmuan di UGM

Jumat, 25 Maret 2011

Marissa Haque: Apa Makna yang Terkandung dalam Ranking Metro TV Ini?


Hasil Sosialisai Kami Berdua:
Marissa Haque dan Suaminya Ikang Fawzi, pada Awal 2009


Hasil Polling di Metro TV

Apa Makna yang Terkandung dalam Ranking Metro TV Ini?
Tentu jawabannya dapat beragam. Tergantung siapa yang menilai dan untuk kepentingan konteks tertentu bagaimana! Namun alhamdulillahnya adalah bahwa kehadiran baik saya maupun Ikang langsung dapat mengisi dinamika perpolitikan nasional apda tahun 2009 lalu. Ikang Fawzi suamiku saat itu memilih PAN dan saya kembali kejalan nenek moyang pendiri NU di PPP. Lalu, apakah selamanya kami berdua akan berada disana? Entahlah... Yang jelas belakangan ini kami mulai berfikir, bahwa alangkah indahnya bilamana kami berdua berada dalam satu perahu politik yang sama...
Allahu Akbar!

Berdua Marissa Haque Ikang Fawzi Bikin Buku tentang Properti-tainment

"Terimakasih Banyak LP3I Makassar dan Kadin Sulsel yang Penuh Perhatian"

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Penyanyi rock Ikang Fawzi mengaku sedang menggarap buku Propertitainment yaitu tentang properti dan entertainment, sesuai dengan usaha yang sedang digelutinya sekarang. Buku ini digarapnya bersama dengan istrinya, Marissa Haque. "Dalam waktu dekat saya berencana meluncurkan buku tentang proses kreatif Mas Ikang dalam bermusik. Sebelumnya saya menulis buku berjudul Bahasa Kasih tentang pengajaran bahasa Inggris Bagi Tuna Rungu dan Aminah tentang anak-anak dan lingkungan hidup," ungkap Marissa yang juga pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Banten. Marissa datang ke Makassar sebagai Duta LP3I. Selama di Makassar, Marissa berpromosi tentang LP3I dan tuntutan zaman yang membutuhkan tenaga kerja yang andal. Menemani Marissa, Ikang juga mengunjungi Trans Studio Theme Park. Dalam kunjungannya ke Trans Studio, Ikang sempat malantunkan dua lagu yang berjudul It's My Life yang dipopulerkan Bon Jovy dan Munajat Cinta yang dipopulerkan The Rock. Ikang juga memiliki hubungan keluarga dengan Ishadi SK, salah satu pengelola Trans Corp.(*)

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2011/03/11/ikang-fawzi-bikin-buku-properti-dan-hiburan

Mendorong Kerjasama HARMONIS Bidan Desa dan Peraji/Dukun Beranak di Lampung Selatan: Marissa Haque & Yasmin Shahnaz

KENANGAN DARI KALIANDA di LAMPUNG SELATAN

Fwd : dari Pak Nipolin
Kalianda City—Bidan desa memiliki peranan penting di Kota Kalianda di Lampung Selatan (Lamsel), sebagai daerah kota berbasis masyarakat campuran rural dan urban dalam lintasan Trans-Sumatra.

Pembina Forum Peduli Pendidikan dan Kesehatan Kabupaten Lamsel Yasmin Shahnaz Hasan dan Marissa Haque Fawzi, secara kompak bersama menyatakan bahwa peran penting bidan desa di Kota Kalianda yaitu untuk membantu ibu hamil menjaga keselamatan bayi dalam kandungan hingga proses persalinan danmencegah kematian ibu melahirkan yang masih teramat tinggi di Kabupaten Lampung Selatan sampai tahun 2010 ini. Terutama di wilayah-wilayah tingkat desa di kampung-kampung yang sangat jauh dari fasilitas kesehatan yang tersedia selama ini di Lampung Selatan. Secara dramatik kedua calon ibu ketua PKK Lampung Selatan tersebut menyatakan bahwa ibunda tercinta dari suami Yasmin Shahnaz alias ibu kandung dari Zainudin Hasan meninggal dunia karena kehilangan banyak darah saat melahirkan adik kembar terkahir mereka beberpa puluh tahun yang lalu. Dengan jaringan infrastruktur yang sebagian besar buruk—diduga hampir sebanyak 99,9% jalanan di Kabupaten Lampung Selatan hancur dan tak ada perubahan sama sekali dalam 5 tahun pemerintahan disana, sangat muskil diharapkan untuk meminta incumbent melanjutkan programnya yang tak pernah nyata apalagi signifikan tersebut!

“Bidan desa harus menjadi bidan siaga, yang siap untuk mendengar, menerima, melayani dan menolong ibu-ibu hamil, dimana didalam perjalanan pelayanannya akan dibantu oleh para perjai/dukun beranak yang telah mendapatkan pelatihan khusus dari para dokter obgin dari Fakultas Kedokteran Universitas negeri dan swasta terdekat diseluruh Lampung Selatan. Mereka berdua baik Yasmin maupun Marissa percaya bahwa peran dari para bidan yang berkerjasama dengan para peraji sebagai perpanjangan tangan tersebut sangat signifikan,” kata mereka berdua sangat kompak saat hadir pada sebuah seminar di Kalianda Kamis (3/6).

Pada acara yang digelar oleh Forum Bidan Desa Lampung Selatan tersebut, baik Yasmin maupun Marissa menjelaskan bahwa Kalianda sebagai ibu kota Kabupaten Lampung Selatan yang penduduknya terdiri dari kohesifitas berbagai masyarakat baik asli maupun transmigrasi yang sangat memiliki tantangan siginifikan.

Tantangan atas penguasaan dan pemahaman seputar ilmu kebidanan, perawatan bayi serta peraturan dunia kesehatan sangat diharapakan peningkatannya. “Untuk menjawab tantangan itu, maka hal yang pertama adalah dengan memberikan kenyaman atau rasa aman kepada para ibu yang sedang hamil, sehingga akan memunculkan kepercayaan proses kehamilan dan persalinan kepada bidan. Selain itu, para bidan desa dan para peraji/dukun beranak yang saling bekerjasama terssbut harus memiliki ilmu kebidanan yang mumpuni, serta keterampilan agar bisa menjadi sahabat bagi ibu hamil yang bisa menjawab berbagai pertanyaan, keluhan atau kondisi dialami oleh ibu hamil di wilayah perkotaan, “ tutur mereka berbarengan. (Nipolin)

Mengajari Anak Seni Awal Berpolitik Melalui Teknik Baca-tulis

Meski saat ini masyarakat bergerak menuju jeman keyboard, anak-anak masih perlu untuk belajar menulis menggunakan tangan. Menulis tangan jauh dari sekadar meletakkan huruf di atas kertas. Itu adalah satu kunci penting dari belajar membaca dan berkomunikasi. Bahkan fakta menurut para ahli, mengembangkan kemampuan menulis menguatkan kemampuan membaca dan begitu pula sebaliknya. Untuk dapat membaca dengan baik, anak-anak perlu memahami huruf serta bunyi yang ditimbulkan serta bagaimana bunyi itu keluar bila huruf-huruf dirangkai menjadi kata. Belajar untuk menulis huruf juga merupakan hal penting dalam memahami hal tersebut.

Menulis tangan penting, sebab anak-anak selalu diminta menggunakannya setiap saat di sekolah taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Anak yang terbiasa dengan tulisan otomatis dari keyboard akan kesulitan saat menulis atau mengerjakan tes, atau menyelesaikan tugas sekolah. Hal ini dapat ditebak, justru akan mempengaruhi rasa percaya diri dan keberadaan diri mereka di sekolah nanti.

Salah satu cara penting membantu anak mengembangkan kemampuan baca-tulis mereka adalah membuat mereka mempraktekan. Begitu anak anda mampu mengeja (kira-kira pada usia 1 tahun bagi kasus umum) tawarkanlah crayon lunak, atau spidol warna-warni dengan kertas besar dan biarkan ia bereksperimen.

Ketika anak anda semakin tumbuh, ciptakan ruang khusus seni dengan banyak kertas berwarna-warni dan berbagai macam perlatan seni seperti spidol, crayon, pastel, pensil warna, cat warna dan kuas. Anda bahkan dapat mendorong anak anda untuk menulis dan menggambar ketika anda sedang diluar rumah, dengan cara menyiapkan kapur, cat warna serta seember kecil air, kuas untuk mengecak “trotoar” anda. Semakin sering anak menggunakan tanggan mereka, mereka akan mengembangkan otot, kemampuan, dan kordinasi yang diperlukan untuk menulis huruf.

Begitu anak anda masuk sekolah dan mulai melakukan praktek menulis di sana, sebagai orang tua sebaiknya tetap lanjutkan menemukan cara-cara baru untuk mempraktekan di rumah. Seperti menyarankan anak menulis nota ucapan terimakasih untuk keluarga atau teman. Minta mereka menuliskan daftar belanja atau resep. Belilah buku atau gunakan journal serta sarankan anak anda menghabiskan waktu di akhir hari untuk menulis di dalamnya.

Jika tulisan tangan anak anda tetap terlihat acak-acakan dan sulit dibaca bahkan setelah mengikuti instruksi formal dari sekolah cobalah beberapa tips berikut,

Bantu anak anda untuk menulis dengan perlahan. Banyak anak kesulitan menulis karena mereka mencoba untuk melakukan dengan cepat. Beri semangat pada anak dengan memberi waktu menuliskan bentuk huruf dengan hati-hati dan benar.

Terangkan kesalahan yang dibuat oleh anak. Ajari mereka menggunakan penghapus.

Terapkan cara menulis formasi huruf dengan benar. Cara menulis A tentu tidak dengan cara menarik garis tengah terlebih dulu. Coba untuk mencari tahu dari guru-guru si anak bagaimana ia seharusnya menulis huruf dengan benar, dan dorong anak anda untuk mempraktekan menulis dengan pola tersebut. Menggunakan kertas bergaris akan sangat membantu

Pastikan anak memegan pensil dalam posisi benar saat menulis. Idealnya anak anda harus menggunakan dengan pegangan tripod-ala-tiga jari. Pensil harus berada di dekat ujung ibu jari dipegang bersama telunjuk dan jari tengah. Pensil plastik dengan pegangan solid ala kantoran mungkin membantu bila anak anda kesulitan memegang pensil dengan benar.

Latih anak dengan banyak kata. Anda dapat melakukan itu dengan sesi membaca bersama, menunjuk kata di sekeliling (seperti tanda jalan, label produk, papan nama) dan menggantungkan contoh-contoh karya tulisan anak anda di berbagai tempat dalam rumah.

Sangat penting bagi semua anak, bahkan bagi mereka yang kesulitan untuk menulis, untuk tetap mempraktekkan menulis dengan tangan. Tentu saja anda boleh mengajarkan anak kemampuan mengetik, bahkan di usia bocah. Namun, kecuali ada rekomendasi terapi ahli tumbuh kembang anak, anak-anak tak seharusnya menggunakan komputer dengan keyboard untuk mengerjakan tugas sekolah saat teman-teman mereka menyelesaikan dengan tulisan tangan.

Anak-anak berkembang dengan percepatan berbeda, seperti halnya orang dewasa, hasil tulisan tangan bisa bermacam-macam di antara mereka. Beberapa anak memiliki kesulitan lebih besar mempelajari huruf-huruf, sementara yang lain mungkin kesulitan menulis rapi, atau menulis dengan gaya. Kadang beberapa masalah dalam menulis bisa menjadi pertanda masalah lain seperti kesulitan atau kelambatan dalam belajar.

Jika demikian, baru saatnya orang tua membawa anak untuk diperiksa oleh ahli tumbuh kembang anak. Cara ini bisa memastikan apakah anak anda benar-benar membutuhkan terapi atau panduan khusus, atau sekadar latihan tambahan di rumah

Bagaimanapun belajar membaca dan menulis adalah salah satu kunci sukses di sekolah dan dalam kehidupan lebih luas. Ada baiknya beri waktu khusus membaca bagi anak, atau menghabiskan sebagian waktu dalam sehari untuk menulis surat kepada nenek si kecil. Ketika anda menulis bersama anak anda, anda telah membantu si kecil mengembangkan kemampuan penting mereka.

Lampung Selatan 2010, Lampung (1): Marissa Haque Fawzi

Oleh: Marissa Haque Fawzi
Metro Lampung, 2 Juni 2010

Secara pribadi saya jadi semakin mengenal ujung selatan pulau Sumatra, yaitu Kabupaten Lampung Selatan di Provinsi Lampung. Dimana Ikang Fawzi (Ahmad Zulfikar Fawzi) suamiku tercinta sedang berjuang bersama Dr. H. Zainudin Hasan, SH, MH, MM adik kandung. Sebagai satu-satunya kandidat Bupati yang asli berdarah Lampung Selatan—kandidat lainnya seluruhnya berasal dari Bandar Lampung serta sekitarnya—Bang Zai (nama panggilan akrab insya Allah Bupati Lamsel 2010-2015 yang akan datang) mengetahui dengan persis apa yang menjadi keluh kesah serta uneg-uneg masyarakat yang insya Allah akan dipimpinnya. Untuk diketahui secara lebih luas dan seksama, bahkan sekitar 60% penduduk di Kabupaten Lampung Selatan adalah masyrakat campuran/heterogen dari berbagai suku di tanah air. Antara lain yaitu: (1) Jawa; (2) Sunda/Banten; (3) Palembang; (4) Batak; (5) Bali; (7) Padang; (8) Keturunan Cina, dan lain sebagainya. Sisanya sekitar 40% kurang lebih adalah penduduk asli Lampung Selatan.

Sehingga insya Allah, dugaan atas fitnah keji melalui kampanye hitam/black campaign yang kami duga datang dari arah oknum ‘kubu tim media’ incumbent sebagai salah satu pasangan kandidat didalam rubrik jurnalism-blog http://kompasiana.com pimpinan Kang Pepih Nugraha salah seorang teman wartawan cyber-ku dapat langsung dipatahkan dengan keberadaan cikal-bakal Bang Zai yang justru ternyata berdarah asli keturunan Lampung Selatan. Malah yangdilakukan oleh sang oknum tersebut malah menjadi kontra produktif bagi sang incumbent yang didukungnya, mengingat ternyata yang merupakan ‘the one and only’ putrra daerah adalah Dr. H. Zainudin Hasan, SH, MH, MM. Nah…, sementara seluruh pasangan kandidat lainnya adalah ‘imported’ dari Bandar Lampung.

(bersambung)

Penampilan Sehari Sebelum Wisuda MBA Ikang Fawzi Mengharukanku: Marissa Haque

Malam Perpisahan Sehari sebelum Wisuda, MBA dari FEB UGM, Jan 2011

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Malam Perpisahan Sehari sblm Wisuda, MBA dari FEB UGM, Jan 2011
Kemarin ini ada seorang teman jurnalis menanyakan kepada saya Marissa Haque apa saja yang dapat membuat hatiku mengharu-biru dalam usia matangku belakangan ini. Maka salah satu jawabanku adalah ketika melihat penampilan Ikang Fawzi Suamiku tercinta tampil dengan bahagia, rasa percaya diri tinggi serta mendapatkan penghargaan bagus dari keluarga besar civitas academica UGM atas seluruh upaya akademiknya di bidang keilmuan ekonomi-bisnis.

Terutama konsep "property-tainment" yang didapatnya terkait elemen yang embeded yang mampu berfungsi sebagai katalis yang me-leverage competitive performance bisnis dan indutri properti di Indonesia terutama dimasa-masa krisis berlangsung.

Subhanallaaaah...

LP3I Membangun Human Capital Indonesia Berkelanjutan: Marissa Haque Fawzi

Savanah adalah Salah Seorang anak Asuh Kami di Bintaro, Tangsel, Banten: Marissa Haque & Ikang Fawzi


LP3I Membangun Human Capital Indonesia Berkelanjutan
Oleh: Hj. Marissa Haque Fawzi

I. Pendidikan Indonesia
Bagi sebagian besar penduduk Indonesia, pendidikan masih dianggap sebagai barang langka nan mahal. Bahkan sebagian lainnya lagi menyatakan, kalau pendidikan itu tidak perlu karena dianggap sebagai semacam cost centre bukan investasi. Dana minim yang tersedia dianggap lebih bermanfaat bila dipakai untuk beberapa kebutuhan primer namun konsumtif. Seandainyapun dana pendidikan tersedia, maka pilihan pendidikan bagi anak-anak mereka adalah yang bersifat menaikkan gengsi semata semisal S1 umum. Dengan catatan bilamana pernikahan anak-anak mereka kelak dilaksanakan, dalam undangan pernikahan sudah tercantum gelar akademisnya. Sejujurnya, cara berfikir bahwa pendidikan adalah semata biaya keluar, serta menjadi sarjana S1 semata sudah dianggap cukup untuk menjawab tantangan zaman merupakan sebuah kekeliruan latent dan massif. Karena terbukti disaat sebuah lowongan pekerjaan dibuka, berduyun-duyun bahkan saling bertumpukan ‘manusia sarjana S1 Indonesia’ dengan map berisi photo copy ijazah S1 mereka, masih harus bertarung menjadi pemenang dalam hal mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Padahal pola pendidikan S1 pada umumnya di Indonesia, tidak mengedapankan kecakapan tertentu bagi para lulusannya untuk langsung siap kerja.

II. Ledakan Penduduk
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN menyatakan bahwa ledakan penduduk mengancam Indonesia jika grand design atau desain induk kependudukan tidak segera dibuat. Kepala BKKBN Sugiri Syarif pada acara Rapat Kerja Nasional Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana di Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Jakarta mengatakan bahwa berdasarkan hasil sensus 2010 penduduk Indonesia bertambah 32,5 juta jiwa dan rata-rata pertumbuhan 1,49 persen. Artinya
apabila laju pertambahan penduduk masih 1,49 persen saja maka jumlah penduduk Indonesia pda tahun 2045 kelak akan menjadi sekitar 450 juta jiwa. Hal ini berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, secara otomatis akan menjadi beban pemerintah dalam menyediakan anggaran untuk: (1) kesehatan; (2) pendidikan; (3) pangan; (4) sandang; (5) papan, dan lain sebagainya yang dapat terkait dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk ini juga berarti persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin ketat dan tajam. Hanya mereka yang memiliki akses kepada pendidikan tertentu sajalah yan mampu memenangkan persaingan sehingga mampu mencukupi kebutuhan primer maupun sekunder mereka. Namun sayangnya system pendidikan di tanah air belum semuanya mampu menjawab tantangan zaman tersebut.

III. Pengangguran yang Sarjana
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk: (1) orang yang sama sekali tidak bekerja; (2) sedang mencari kerja; (3) bekerja kurang dari dua hari selama seminggu; atau (4) seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Menurut kompas.com[1], Pengangguran di Indonesia kini mencapai 8,59 juta orang atau 7,41 persen dari total angkatan kerja di Indonesia yaitu sebanyak 116 juta orang. Sementara target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. Dalam seminar "Economic Outlook 2010" lalu, dinyatakan bahwa anggaran belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur, jelas tidak dapat menekan angka pengangguran. T erutama dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5 persen. Indonesia membutuhkan petumbuhan setidaknya 7,3 persen per tahun untuk mengurangi angka pengangguran. Pertumbuhan itu bisa dicapai kalau laju inflasi berkisar 4 hingga 6 persen. Suku bunga Indonesia pun setidaknya berada di angka 5-7 persen dan nilai tukar rupiah Rp 9.500-Rp 10.500 per 1 $ US.
Sementara BPS merasa perlu melengkapi dengan data kelompok masyarakat yang setengah pengangguran[2], yaitu mereka yang merupakan bagian dari angkatan kerja yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Kelompok masyarakat setengah pengangguran dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Setengah Penganggur Terpaksa
Adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal, namun masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain;
(2) Setengah Penganggur Sukarela
Adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain, misalnya tenaga ahli yang gajinya sangat besar.
Dengan masih tingginya angka pengangguran tersebut di Indonesia, LP3I melihat ada yang masih harus dikoreksi dari sitem ajar-mengajar di tanah air. Karenanya LP3I menawarkan satu terobosan system agar masyarakat muda Indonesia mampu menjawab tantangan zaman.

IV. Paradigm Shift dari LP3I
Peningkatan daya saing bangsa Indonesia kedepannya adalah hal yang inevitable/tidak dapat dihindari. Setelah mendapatkan izin dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, LP3I mengusung formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum. Bila sebelumnya konsep standar minimum kelulusan adalah: (1) kognisi; (2) afeksi; dan (3) psiko-motorik/konasi. Maka LP3I melakukan langkah terpuji dengan melakukan paradigm shift berupa: (1) psiko-motorik/konasi; (2) afeksi, lulus menjadi D3 dengan gelar Ahli Madya (AMD), lalu mendapatkan kesempatan kerja pada strata middle management di berbagai kantor yang telah menjadi mitra LP3I selama ini. Kemudian dengan uang mereka para lulusan ini sendiri—bahkan beberapa perusahaan memberikan beasiswa langsung kepada mereka—untuk melanjutkan kuliah hingga S1 dan mendapatkan berbagai macam teori untuk perkembangan kognisi/intelektual sesuai jurusan mereka. Sehingga pola sjar-mengajar yang ditawarkan oleh LP3I berupa: (1) psiko-motorik/konasi; (2) afeksi; dan baru (3) kognisi.

V. Lulusan LP3I Unggul
Diantara kerumunan para sarjana S1 ketika mencari kerja, tanpak sekali perbedaannya terutama ketika mereka harus memperlihatkan CV (curriculum vitae). Dimana pada umumnya para fresh graduate pengalaman kerja kosong-melompong, para sarjana lulusan LP3I sudah dipenuhi dengan berbagai jam terbang diperusaahan tempat mereka bekerja sebagaimana yang telah dijanjikan akan disalurkan oleh LP3I.
LP3I memahami betul kebutuhan masyarakat luas, bahwa mereka mengirimkan anaknya kuliah dengan harapan setelah lulus langsung bekerja. Kesadaran inilah yang membuat LP3I secara berkelanjutan memacu program development-nya untuk membaca kebutuhan spesifik industry-bisnis stratejik diwilayah sekitar kampus LP3I berada/didirikan. LP3I mengukir prestasi terkait dengan customer satisfaction melalui CRM (customer realtion management) salah satunya melalui kemampuan afeksi para lulusannya. Budaya servis yang selama ini terasa masih kurang pada masyarakat Indonesia, dikedepankan oleh LP3I. Para lulusan LP3I memiliki ciri wajah riang penuh senyum serta lincah-tanggap dalam menjalankan tugas-fungsi-kewenangan pada strata middle management dikantor mereka masing-masing.


Dukungan Seribu Persen Marissa Haque Istri Ikang Fawzi di Pilkada Lamsel 2010 Kemarin


Dukungan Seribu Persen Marissa Haque Istri Ikang Fawzi di Pilkada Lamsel 2010
Upaya Marissa Haque dalam Memberi Nilai Tambah Pasangan Zainudin Hasan & Ikang Fawzi dalam Pillada Lampung Selatan 30 Juni 2010 Kemarin

Kenangan Manis Kami di Yogyakarta, 25 Januari 2011: Ikang Fawzi & Marissa Haque

Ikang Fawzi & Marissa Haque
Kenangan Manis Kami di Yogyakarta, 25 Januari 2011: Ikang Fawzi & Marissa Haque
Marissa Haque & Ikang Fawzi: Cinta Kami Dalam Ujian 25 Tahun Kebersamaan, Dihadiahi Allah MBA dari FEB-UGM

Isabella Fawzi Anak Marissa Haque & Ikang fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta, 25 Januari 201

Isabella Fawzi Anak Marissa Haque & Ikang fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta, 25 Januari 201
Isabella Fawzi Anak Marissa Haque & Ikang fawzi, MM UGM, Program MBA, Yogyakarta, 25 Januari 201

Semakin Banyak Waktu untuk Berdua: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Banyak yang menanyakan kepada kami berdua belakangan ini, apalagi yang masih diinginkan di dalam kehidupan kami. Maka tanpa ragu dan insya Allah dalam lingkup keberkahan Allah Azza wa Jalla adalah ingin lebih banyak lagi waktu untuk berdua, bersama, selamanya... insya Allah... amiiin...


Photo by: Isabella Fawzi, Ikang Fawzi & Marissa Haque, 2010, Buka Puasa di Kelapa Gading Arab Festival

Kami Memang Menikah Dua Kali: Ikang fawzi & Marissa Haque

Kami memang tidak ingin merahasiakan proses pembentukan keluarga dalam pernikahan kami berdua. Karena tidak ingin berzinah dan karena sudah tidak dapat dipisahkan lagi, kami berdua melakukan pernikahan siri pada tanggal 3 Juli 1986 (pertama) di Desa Gekbrong, Sukabumi, dengan Penghulu KH Isa Djakasuria, dan 12 april 1987 (kedua) di Jakarta.

Gambar foto di atas adalah pernikaha resmi kami yang secara terbuka dilaksanakan. Saat akad nikah dihadiri oleh beberapa teman serta kerabat yang dekat di hati. Tampak dalam gambar sutradara terkenal Indonesia yang mengantarkan Marissa Haque menjadi The Best Actress untuk Asia-Pacific pada tahun 1987 dalam film: "Matahari-matahari", (almarhum Arifin. C. Noer)

UGM 'Locus' Belabuhnya Ekspresi Kognisi Kami: Marissa Haque & Ikang Fawzi

terimakasih-banyak-my-love-hijau-biru-ikang-fawzi-dan-marissa-haque-2011_627x480

Entah mengapa hari ini hatiku terasa sangat 'melow.' Mungkin terlalu lelah fisik, mungkin juga sedang lelah pikiran. Karena beberapa ujian akademik datang diwaktu hampir bersamaan. Kalau beberapa tahun silam ketika beberapa teman bertanya mengenai saya yang tak pernah terlihat lelah dalam bekerja maupun belajar, belakangan ini mulai teras ada perbedaan. Terutama sejak wafatnya kawan baikku Adjie Massaid suami si cantik-cerdas Angelina Sondakh.

Mulai terasa betapa tidak pentingnya 'memelihara' ego' cita-cita dan ideologi. Mulai terasa kebutuhan transendental yang kuat menyeruak. Mulai terasa ingin "meneriakkan Allahu Akbar" sekeras-kerasnya dan sebanyak-banyaknya. Mulai terasa betapa sebagian besar waktu dimasa lampau hanyalah 'permainan' serta sandiwara kehidupan. Mulai terasa betapa keakraban cinta antar saya dan suami kembali lagi seperti masa 25 tahun silam--kini kami tak bisa tidak mengirim sms setiap setengah jam sekali bila saya atau suami sedang diluar kota dan sedang tidak bersama-sama.

Hidup yang singkat ini seharusnya sejak dahulu diisi dengan lebih banyak lagi bahasa kasih, kepada siapapun juga tanpa terkecuali.

Pernikahan Adjie-Angie yang sangat singkat menyentakkan saya, yang saat pemakaman Adjie kemarin itu saya sedang berada diruang operasi Rumah Sakit The Premiere Bintaro (dulu RSIB) karena suatu hal dibagian rahimku. Ikangku tercinta tak beranjak walau sekejap diruang operasi. Dokter SPOG Rudianti (mbak Antie) adalah saksi bersatunya cinta kami dalam suka dan duka.

Betapa waktu yang pernah hilang sudah saatnya kembali dihangatkan, diwangikan, dimerdukan kehadirannya.

Ekspresi cinta toal Angie terhadap Adjie adalah inspirasi pernikahan bagi perempuan artis seluruh Indonesia. Bukan sekedar karena Angie adalah seorang 'media darling', yang terbukti memang mumpuni dibidang pengelolaan komunikasi politik sesuai bidang akademik yang digelutinya dari FISIP-Kom UI. Namun saya merasakan getaran ketulusan kasih luar biasa yang memang embeded dalam kehidupan sehari-hari Angie dalam berumahtangga dengan Adjie MAssaid.

Bidadari Angelina Sondakh adalah contoh" bahasa kasih hidup" bagi pribadiku hari ini.

terimakasih-banyak-sayang-marissa-haque-untuk-ikang-fawzi

Dulu saya pernah menolak tawaran untuk masuk partai biru partainya suamiku. Karena memang setelah 'diusir' dari rumah merahku dulu, setelah hampir dua tahun tak berpartai saya memilih partai hijau sesuai dengan garis nenek moyang Jawa Timuranku dari Madura.

Melalui adinda Ichwan Siregar dari grup JPNN/Non-Stop yang ditugasi ngepos di DPR RI oleh kantornya, Pak Soetrisno Bachir khusus memintaku bergabung dengan partainya. Sekalian menemani suami kata Ichwan meneruskan kalimat Pak Tris. Tentulah dengan berat hati saya tidak mungkin menerima tawaran beliau, karena seminggu sebelumnya saya baru dilantik menjadi kader partai hijau. Ketum partai hijauku malah saat itu insist meminta Ikang Fawzi suamiku bergabung dengan partainya. Sayangnya saat itu kami memang masih kukuh berprinsip dalam berumah tangga dan dalam berideologi-partai 'demokratis-demokratis sajaaa...'

Kini diusia yang sudah tidak muda lagi, saya hanya ingin berada berdua suamiku lebih lama. Dalam kualitas pertemuan yang lebih intens dan lebih banyak lagi. Bahkan saya pribadi bersedia untuk tidak lagi bergabung dengan partai manapun juga bilamana Ikang Fawzi suamiku meminta saya hanya mengurisi dirinya serta anak-anak.

Saya pribadi tidak ingin menyesal... karena telah lalai "mendengarkan kata hati" serta keinginan terdalam seorang suami--yang sesungguhnya permintaannya sangat sederhana. Yaitu, ingin diurusi dengan lebih total oleh sang istri ...

Maafkan saya My Love... maafkan... from the bottom of my heart, please accept my apology... terimakasih banyak untuk semua cinta, kasih, serta sayang yang telah diberikan untuk saya dan anak-anak...

I love you so much!
Tangsel, 6 Maret 2011

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Kenangan Sehari Sebelum Wisuda MBA dari UGM, Yogyakarta

Marissa Haque & Ikang Fawzi: Kenangan Sehari Sebelum Wisuda MBA dari UGM, Yogyakarta

Marissa Haque Dianiaya di Dunia Maya kata FORGOS di detik.com

Allahu Akbar!

Siapa pelaku pengiriman berita ini di FORGOS di grup detik.com??? jahat sekali oknum tersebut ya? Biarlah di akhirat anda menanggung energi buruk yang kalian keluarkan. Kami sekeluarga memaafkan anda!

Sumber: http://forum.detik.com/marissa-haque-merasa-teraniaya-di-dunia-maya-t231222.html

Citra baik Marissa Haque sebagai seorang artis, politisi, dan ibu rumah tangga dirusak orang tak bertanggung jawab di dunia maya. Ia pun mengangap hal itu sebagai black campaign. Apa sebab?.

Diceritakan Marissa Haque, semenjak ia memberikan dukungan penuh terhadap Andre Taulany sebagai calon Walikota Tangerang Selatan banyak bermunculan gambar-gambar seronok mengatasnamakan keluarganya di dunia Maya. Ia pun menduga ada unsur politik di dalamnya.

"Itu kalau disearching nama Ikang di Youtube, pasti ada gambar esek-esek dengan judul namaku atau Ikang. Masya Allah. Ini kan semacam pembusukan karakter," ujar Marissa saat ditemui di kediamannya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa (18/1/2011).

Ibu dua anak itu awalnya tak menyadari jika citra baiknya sudah teraniaya di dunia maya. Karena ia terbiasa memanfaatkan internet hanya untuk keperluan pekerjaan.

"Tadinya aku cuek. Karena biasanya aku buka internet hanya untuk riset. Ternyata pas diberitahu, aku coba searching, Dan itu cukup mengganggu," jelas wanita yang sempat mencalonkan jadi Wakil Gubernur Banten pada tahun 2006 lalu itu. (sumber: yahoo)

Marissa Haque Dianiaya di Dunia Maya kata FORGOS di detik.com

Kamis, 24 Maret 2011

Berita Bapennas dalam Ikang Fawzi & Marissa Haque

Kamis, 24 Maret 2011 23:55 WIB

Bappenas: Daya Saing UKM Indonesia Masih Rendah

Mamuju (ANTARA News) - Kementerian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengemukakan, daya saing Usaha Kecil Mikro (UKM) Indonesia masih sangat rendah sekitar 3,5 dari skor 1-10 dibandingkan negara-negara ASEAN.

"Salah satu permasalahan yang kita hadapi saat ini yakni lemahnya daya saing UKM di Indonesia dibandingkan negara asia pasifik," kata Sekretaris Menteri Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional (Bappenas), Dr. Ir. Dida Heryadi Salya, M.A, saat berada di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, berdasarkan data APEC tahun 2006, daya saing UKM Indonesia masih di bawah negara-negara ASEAN seperti Filipina, Thailand, dan Malaysia.

Selain itu kata dia, kemampuan UKM Indonesia untuk melakukan proses penelitian dan pengembangan (Research & Development) juga kurang berjalan. Ini merupakan cerminan bahwa wirausahawan di Indonesia masih kurang inovatif.

Mengingat rendahnya daya saing pengusaha Indonesia kata dia, maka harus dicarikan jalan keluar sehingga daya saing usaha di Indonesia menjadi lebih baik.

"Penguatan daya saing usaha dilakukan dengan pengembangan keahlian dari para pengusaha sehingga memunculkan produk baru yang laku di pasar," katanya.

Karena itu, dukungan sumber daya produktif seperti modal, bahan baku, dan kualitas tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam usaha.

Ia mengatakan, saat ini tampaknya kualitas tenaga kerja yang sering dikeluhkan tersebut juga akibat tingkat pendidikan yang rendah yang berpengaruh pada penguasaan kemampuan teknis, keuangan, dan pemasaran.

"Keadaan ini membuat pemerintah untuk mendorong sektor wirausahaan bisa berkembang lebih maju untuk memperbaiki ekonomi di Indonesia," terangnya.

Selain itu kata dia, penerapan manajemen yang baik yang berorintasi pada meraih keuntungan melalui penerapan reward dan punishment. Dukungan teknologi informasi akan sangat dibutuhkan untuk mengembangkan dukungan kualitas produk dan pelayanan, memperluas pemasaran dengan basis web (e-commerce).

Dengan pengunaan teknologi informasi kata dia, maka jelas akan menekan biaya sewa toko dan pegawai karena barang di pajang di website.

Dukungan yang teakhir kata dia, daya saing usaha penciptaan iklim usaha yang baik melalui peraturan daerah yang ramah untuk tumbuhnya usaha dan infrastruktur yang meminimalkan biaya seperti jalan dan jembatan yang baik yang mengurangi ongkos untuk bensin dan pemeliharaan kendaraan.

Untuk itu, guna mengatasi permasalahan yang ada, maka kebutuhan untuk pengembangan wirausahawan yang tangguh, pemerintah telah mencanangkan Program untuk pengembangan usaha. Program pengembangan wirausaha ini tambah dia, melalui penyediaan kredit usaha rakyat yang direncanakan sampai tahun 2014 dengan menyalurkan Rp. 10 triliun kepada pengusaha kecil dan menengah.

"Program besar ini ditujukan untuk mendorong peningkatan usahawan baru yang selama ini kesulitan akan akses modal dari Bank Umum. Program lainnya adalah peningkatan akses untuk meminjam bekerja sama dengan BPR dan koperasi," tutur dia. (ACO/K004)

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/251275/bappenas-daya-saing-ukm-indonesia-masih-rendah

Our Blogs